Magetan,
Pada Hari Senin 17 Maret 2014
Kodim 0804/Magetan melaksanakan
Upacara Bendera tujuh belasan bulan Maret 2014, tempat di Halaman Apel Kantor
Makodim 0804/Magetan, sebagai Irup Dandim 0804/Magetan Letkol Inf Soelistyo
Bawono, Komandan Upacara Danramil 12/Lembeyan Kapten Inf Sugeng Hariyono, Pembaca
UUD 1945 , Serma Heru Sulistiyono, Pengucap Sapta Marga Serda Jayadi, Pembaca
Panca Korps Pegawai Republik Indonesia PNS Jaryono, sebagai pengibar bendera
Serda Sudiman, Serda Imam Aksanai dan Koptu Sugianto, Paup Kapten Inf Puguh
Prihandoko Danramil 0804/13 Bendo, peserta Upacara Personil TNI serta PNS Kodim
0804/Magetan .
Dalam amanat Panglima Kodam
V/Brawijaya yang dibacakan Dandim 0804/Magetan Letkol Inf Soelistyo Bawono
mengatakan bahwa Upacara tujuh belasan pada bulan Maret 2014 ini,
Para Perwira, Bintara, Tamtama
dan segenap Pegawai Negeri Sipil Kodam
V/Brawijaya yang saya hormati dan saya
cintai.
Sebagai insan yang beriman dan
bertaqwa marilah kita senantiasa menghaturkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan ridho-Nya, kita semua dapat
melaksanakan Upacara Bendera Tujuh Belasan di bulan Maret ini dalam keadaan
baik dan sehat wal’afiat.
Penting kita semua selalu
mengingat, bahwa pelaksanaan upacara bendera adalah wujud rasa bangga dan
penghormatan kita kepada bendera Merah Putih, simbol lambang Negara kita, yang
menjadi bukti tetap tegak dan kokohnya kedaulatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang kita cintai bersama.
Saya
ingin terus mengajak kita semua untuk selalu mencermati perkembangan situasi
disekitar kita, terlebih yang berpengaruh pada aspek pertahanan dan keamanan di
wilayah Jawa Timur. Perlu kita pahami, sesungguhnya telah terjadi pergeseran
paradigma ancaman, yaitu dari ancaman tradisional menjadi ancaman baru, dengan
pola ancaman diluar parameter tradisional yang kita kenal dan kita hadapi
selama ini. Berbagai bentuk ancaman dapat muncul setiap saat dengan spektrum
yang tidak pernah terjadi sebelumnya,
bahkan demikian kuatnya sehingga dapat membahayakan kedaulatan dan
keutuhan NKRI.
Oleh
karena itu, kepada seluruh Prajurit dan Pegawai Negeri Sipil, baik perorangan
maupun satuan, wajib untuk selalu waspada dan peka terhadap setiap perkembangan
situasi di lingkungan masing-masing, khusus-nya yang dapat mempengaruhi
pengamanan satuan dan pengamanan personel kita.
Lakukan deteksi dini dan lapor cepat atas kejadian dan peristiwa yang
berpotensi menjadi kerusuhan sosial, atau merupakan kegiatan kelompok teroris,
serta aktifitas jaringan Narkoba dan gangguan keamanan lainnya.
Peserta upacara sekalian,
Berkaitan
dengan tugas Komando Kewilayahan, beberapa waktu yang lalu Kodam V/Brawijaya
telah melaku-kan operasi kemanusiaan penang-gulangan bencana alam erupsi Gunung
Kelud. Kita patut bersyukur bahwa kegiatan kita sejak awal, yaitu sejak tahap
Tanggap Darurat Bencana, kemudian pada tahap Pengembalian Pengungsi dan
pendataan kerusakan, dilanjutkan memasuki tahap rekon-struksi dan rehabilitasi,
semua telah dapat berlangsung dengan lancar, aman dan hasil baik, bahkan
mendapat apresiasi serta penilaian positif dari berbagai kalangan, termasuk
dari luar negeri.
Dalam Karya Bakti yang telah selesai kita laksanakan, banyak hal yang telah
dilakukan, dimulai dari pembukaan akses jalan, pembersihan material vulkanik,
perbaikan rumah warga yang rusak, hingga membantu secara terbatas perbaikan
fasilitas air bersih, listrik, dan fasilitas umum yang rusak. Kita juga telah melakukan upaya-upaya
pengamanan mengha-dapi bahaya banjir lahar dingin, pencurian ternak dan
harta, serta mencegah masuknya
masyarakat ke radius bahaya yang masih berjarak 10 km saat itu.
Tentu kita semua berharap, kegiatan Karya Bakti ini merupakan wujud nyata
peran dan kepedulian Kodam dalam bahu-membahu ber-sama Pemerintahan Daerah,
Polri, unsur TNI dan segenap komponen masyarakat lainnya, untuk membantu
kesulitan masyarakat yang mendapat musibah bencana alam.
Selanjutnya pada kesempatan yang khidmat ini, saya atas nama Komando,
mengucapkan terima kasih dan menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada para
Komandan Satuan, para prajurit dan Pegawai Negeri Sipil yang terlibat pada operasi penang-gulangan
bencana gunung Kelud. Selanjutnya operasi ini hendaknya dapat dijadikan
pembelajaran bagi Kodim-Kodim lainnya yang memiliki Gunung Berapi, dalam
memper-siapkan diri menghadapi bencana serupa.
Peserta Upacara yang saya
hormati,
Para Pimpinan Kodam V/Brawijaya
beberapa hari yang lalu telah melak-sanakan Rapat Pimpinan (Rapim) dilanjutkan
Apel Komandan Satuan (Apel Dansat). Kepada para Pimpinan agar segera meneruskan
hasil Rapim dan Apel Dansat kepada bawahannya, untuk dapat dijabarkan menjadi
program kerja satuan masing-masing dengan baik, benar dan tepat waktu.
Selanjutnya,
ditengah padatnya kegiatan kita pada Pengaman Pemilu dan juga Pengamanan VVIP
di semua wilayah Korem, saya ingin menekan-kan untuk kita tetap dapat
menjalankan pembinaan satuan secara baik. Yakin-kan program dan kegiatan rutin
satuan tetap berjalan sesuai dengan kalender yang ditetapkan. Juga lakukan
pengelolaan anggaran secara
tertib
dan akuntabel agar daya serap
baik dan mampu mewujudkan kriteria Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Secara
khusus saya menekankan pada pembinaan disiplin. Sekali lagi saya tegaskan,
perkelahian fisik antar prajurit atau prajurit dengan Polri atau dengan
masyarakat, adalah tidak ada yang benar. Semuanya salah. Ingat saat ini ada
pihak-pihak yang ingin melemahkan TNI dan Polri, dengan cara mengadu domba. Mereka mengetahui bahwa kekuatan sentral
negara ini adalah pada TNI dan Polri-nya (center
of gravity). Bila ingin
menghancurkan Indonesia, maka rusak dulu kekuatan dan soliditas
TNI-Polrinya. Jadi sangatlah bodoh bila
kita terpancing untuk pecah. Kelompok ini akan bertepuk tangan dan kita menjadi
ayam aduan mereka.
Karena
itu, komando akan bertin-dak tegas atas pelanggaran perke-lahian ini, juga
terhadap prajurit yang ketempat hiburan malam dan mabuk karena Miras, juga
Prostitusi dan terlebih Narkoba. Apabila
pelanggaran dilakukan lebih dari 2 orang, maka satuannya akan di non-aktifkan
seperti yang diberlakukan pada Kikavser-3.
Status
Non-aktif pada suatu satuan, artinya Pimpinan “tidak percaya” pada satuan itu,
dan kepada seluruh prajurit dan unsur pimpinannya akan dilakukan evaluasi dan
pem-binaan sampai dengan dinilai mampu melaksanakan tugas secara baik dan tidak
memalukan.
Atensi
khusus juga diberikan kepada Dansat Kowil, Dansat Intel dan Dansat Polisi
Militer Kewilayahan terdepan, dimana tempat hiburan malam yang sering didatangi
prajurit dan terjadi keributan, prostitusi dan peredaran narkoba berada. Karena satuan-satuan kewilayahan ini
se-harusnya mengetahui tempat-tempat hiburan
yang sering didatangi prajurit dan sarat dengan Miras, prostitusi dan
Narkoba, yang menjadi sumber keributan selama ini. Para Komandan Satuan kewilayahan ini
seharusnya melakukan pencegahan. Karena itu, kembali saya instruksikan, untuk
dilakukan razia gabungan baik rutin maupun mendadak ke lokasi-lokasi ini.
Para Prajurit dan Pegawai Negeri
Sipil yang saya banggakan.
Hal penting lainnya, saya kembali
mengingatkan agenda besar nasional yang harus dapat kita amankan yaitu Pemilu
2014. Perlu dicermati bahwa potensi gangguan keamanan jelang Pemilu Legislatif
tanggal 9 April cenderung meningkat. Indikasinya antara lain
meningkatnya angka pelanggaran akibat semakin kuat dan makin kerasnya
persaingan antar Parpol di tahapan kampanye ini, disamping terjadinya gangguan
dan permasalahan kesiapan penyeleng-gara Pemilu seperti terlambatnya logistik Pemilu dan kurangnya
sosialisasi.
Potensi lain bersumber dari
kelompok eksis Radikal Kanan (Raka)-Radikal Kiri (Raki) dan permasalahan
sosial-buruh, serta aksi Orang Tidak Dikenal (OTK) dengan senjata api dan
penggunaan Handak yang terjadi 14 kali dalam 3 bulan terakhir.
Dalam
kaitan itu, kepada para Unsur Pimpinan dan Komandan Satuan agar selalu
memonitor dan melaporkan potensi kerawanan pada setiap tahapan Pemilu 2014.
Tingkatkan koordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dalam rangka
pengambilan langkah-langkah terpadu dan menyikapi setiap permasalahan. Juga
siapkan rencana tindakan kontinjensi untuk mengan-tisipasi kemungkinan terburuk
pada penyelenggaraan Pemilu.
Selanjutnya,
kepada Segenap Prajurit dan Pegawai Negeri Sipil
Kodam V/Brawijaya, agar benar-benar siap mengamankan dan mengawal Pemilu
2014. Bersama rakyat, aman-kan Pemilu
agar dapat berlangsung dengan aman, tertib, lancar dan damai. Bersama Rakyat,
kawal Pemilu agar dilaksanakan secara demokratis, jujur, bersih, adil, sesuai
dengan peraturan dan perundangan.
Jangan
biarkan adanya upaya-upaya yang dapat mengganggu Pe-milu. Juga
jangan biarkan adanya
penyimpangan
seperti tindak keke-rasan dan pemaksaan untuk memilih Parpol tertentu. Dan jangan ragu untuk melaporkan kecurangan
yang nyata-nyata terjadi didepan mata kita.
Terkait mengawal Pemilu, telah diedarkan pamflet tentang pasal-pasal
pelanggaran Pemilu, agar dipedomani.
Selanjutnya
teruslah jaga Netralitas dengan hindari
usaha-usaha yang dapat menyeret kita kepada politik praktis. Juga sangat
penting jaga objektifitas kita dan keluarga kita, jangan sampai dapat dihasut atau dibodohi oleh informasi yang menye-satkan bahkan fitnah.
Jangan sampai
kita terpengaruh Kampanye Gelap (Black Campaign) dan terhasut Politik
Uang (Money Politics).
Peserta upacara yang
saya hormati dan saya banggakan.
Inilah
situasi, kondisi dan beberapa evaluasi yang penting menjadi atensi kita
bersama. Saya berharap, para Prajurit dan Pegawai Negeri Sipil sekalian dapat memahami
apa yang saya sampaikan, dan mari kita laksanakan bersama untuk kesuk-sesan
pelaksanaan tugas Kodam kita, dan juga untuk kemajuan Jawa Timur, daerah dimana
tempat kita bertugas dan mengabdi kepada bangsa dan negara.
Semoga
Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa
memberikan petunjuk dan
bimbingan-Nya kepada kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar