Halaman

Senin, 15 Juli 2013

EMPAT PILAR KEBANGSAAN HARGA MATI



Magetan, Komandan Komando Rayon Militer ( Dan Ramil 0804/12 ) Kec. Lembeyan, Kab. Magetan Kapten Inf Puguh Priyandoko  bertindak selaku Irup pada Upacara Bendera hari Senin tanggal 8 Oktober 2012, bertempat di lapangan MtsN ( Madrasah Tsanawiyah Negeri ) Lembeyan.
Upacara dilaksanakan dengan penuh khidmat, sederhana dengan penuh kekeluargaan, berjalan lancar, tertib dan aman. Peserta Upacara terdiri dari Kapala Sekolah MtsN, Guru / Karyawan sekolah, serta siswa – siswi MtsN dari kelas Tuju sampai dengan kelas Sembilan. Sedangkan petugas upacara dari anggota Koramil 0804/12 Lembeyan mulai dari Dan Up, Protokol dan para komandan pletonnya.
Dalam kesempatan upacara, disampaikan materi Empat Pilar Kebangsaan Indonesia yang harus di ketahui oleh komponen bangsa Indonesia, khususnya bagi keluarga besar MtsN. Lembeyan Empat Pilar itu meliputi : Pancasila, UUD 45, NKRI, Bhineka Tunggal Ika. Dan ini harga mati bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kita semua diharapkan untuk terus mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan Indonesia, agar masyarakat, khususnya generasi muda menyadari dan mempratekannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kalau dulu sebelum Reformasi dikenal adanya P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Panasila ) kalau sekarang berubah menjadi 4P (Empat Pilar) Kebangsaan ( Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika )
Dalam Sila Pertama Pancasila misalnya, mengenai ketaatan beragama, kehidupan berdemokrasi bukan berbentuk hafalan, melainkan prakteknya dalam perilaku kehidupan sehari-hari melalui pendidikan mental dan pemahaman anak bangsa, sehingga keempat Pilar tersebut akan lebih baik dan kuat.
Ingat “ Empat Pilar Kebangsaan merupakan harga mati ”. Sekarang orang melupakan Pancasila ketika di tanya mereka seperti malu mengucapkan Pancasila bahkan tidak hafal dan lupa.
Untuk itu Empat Pilar dalam kehidupan bernegara ( Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika ) harus selalu di sosialisasikan sejak dini. Kepada para pelajar dari tingkat SD sampai dengan tingkat SMU, dengan harapan agar tertanam jiwa kebangsaan yang kuat. Dengan memahami Empat Pilar diberikan sejak dini, generasi kita akan mempunyai idola seperti bangsa – bangsa lain yang selalu membanggakan Tokoh idola bangsanya. Sehingga kalau dari kecil kita sudah mempunyai idola tokoh bangsa, sehingga dengan sendirinya akan timbul pemahaman untuk memaknai kehidupan berbangsa dan bernegara yang berdasarkan Empat Pilar
Lebih lanjut, dalam masa transisi Demokrasi saat ini, Kearifan, Kedewasaan berdemokrasi menjadi suatu hal yang penting untuk terus memperkokoh Kesadaran Kolektif berbangswa yang berlandaskan Empat Pilar Kehidupan Bernegara, termasuk praktek penyelenggaraanya artinya adalah Empat pilar perlu diresapi dan dipahami oleh setiap penyelenggara Negara / masyarakat.
Oleh karena itu , untuk mewujudkan masyarakat Adil dan Makmur Berdasarkan Pancasila merupakan tanggung jawab bersama, walaupun saat ini kita masih belum mampu sepenuhnya mewujudkan cita – cita luhur bangsa seperti diamanatkan oleh pendiri bangsa ini namun sebagai bangsa yang mempunyai kebesaran tekad untuk berkembang dan maju harus senantiasa melakukan upaya – upaya penguatan Demokrasi. Persoalan bangsa ini yang dating silih berganti di dalam berbagai dimensi kehidupan bangsa dan Negara dewasa inio, adalah suatu ujian bagi kita untuk melewati masa Transisi Demokrasi. Dengan harapan Pancasila saat ini perlu dibangkitkan kembali dengan semangat memberikan Kebebasan untuk melaksanakan penafsiran, tidak ada lagi Doktrin selain Pancasila dan yang terpenting masyarakat berpegang teguh pada Pancasila.
Empat Pilar sudah sangat prinsip, apabila ada perkumpulan, Lembaga Swadaya Masyarakat atau Organisasi yang mengancam Empat Pilar tersebut, harus segera dilarang dan dibubarkan. (tsr dim 0804/mgt)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar